Archive for Januari 2013

Duty 719 -4 SHINE-

Selasa, 29 Januari 2013
Posted by ryou kagure
Tag :
Namanya Suzuki Seira, gadis berumur 12 tahun yang baik, ramah dan jenius. Dia tinggal bersama ayah dan ibunya di apartemen mewah di Tokyo, yang bernomor 719. gadis manis dan jenius ini melalui hari-harinya dengan ceria. Dia selalu bersikap manis dan baik kepada setiap orang yang ada, walaupun orang itu tak dikenalnya.
         Suatu ketika, saat pulang sekolah, iya melihat ayahnya sedang bekerja di rumah. Dia hanya menyapa ayahnya “Tadaima1” dengan penuh semangat dan senyum yang merekah manis. “selamat datang seira, sudah pulang ya?” ayahnya pun menjawab dengan penuh kasih sayang.
         Seira hanya menjawab dengan anggukan kepala. Setelah itu ia langsung menuju kamarnya dan mengganti pakaiannya. Da tiba-tiba 'sudah pulang ya sayang? ”  ternyata suara itu adalah suara ibunya. “iya bu, hari ini guru guru pada rapat jadi seluruh siswa dipulangkan” dengan wajah senang.

         Hari demi hari berganti dia selalu baik pada setiap orang.

         Tapi pada suatu ketika, saat dia pulang sekolah dia melihat ayahnya duduk lesu di sofa. Dia hanya berpikir ada apa ya dengan ayah hari ini? Kok lesu banget, apa mungkin ada masalah yang tak ingin ia ceritakan?. “taidama” sapanya dengan senyum kecil.
         Sang ayah bergeming. O mungkin ayah memang sedang tak mau bicara,dia hanya berjalan menuju kamarnya. Dan dia berpikir kenapa ayahnya tak menjawab sapaan nya.
         “kau ini kenapa? Sedari tadi aku lihat murung dan hari ini kau pulang sangat cepat apa.......” Seira mendengar suara ibunya, tapi suara itu terputus karena ayah langsung membentak ibu. ”Diamlah! Aku sedang tak ingin berbicara. Sudah cukup kejadian tadi membuatku pusing!”
         Ada apa dengan ayah? Kenapa dia membentak ibu? Tak biasanya ayah membentak ibu dengan suara keras seperti itu. Tapi tiba-tiba ia tak melanjutkan pikirannya karena suatu suara yang keras. “Hari ini aku dipecat! Kalau kau ingin tahu. Dan bagiku ini adalah suatu cambukan besar!”. Ayah tak melanjutkannya. “ jadi itu masalahmu. Kalau begitu baiklah. Aku tak akan mengganggumu hari ini, jika ingin sesuatu aku ada di kamar” suara ibu terdengar pilu.
         Hari-harinya kami pun berubah. Semenjak ayah dipecat, ia berubah dengan derastis, dahulu ia selalu baik pada Seira dan ibu. Tapi, kini ia sangat beringas. Bahkan ia sering sekali pergi entah ke mana dan pulang larut malam, bahkan ia pulang dengan keadaan mabuk. Dan hari ini ayah pulang larut malam seperti biasa, dia mabuk. Ayah pun hanya terdiam saat ditanya ibu.
         Pada suatu malam, seperti biasa, ayah pulang larut malam dalam keadaan mabuk. “sebenarnya akhir-akhir ini kau itu ke mana saja sih? Pulang larut begini, dalam keadaan mabuk lagi. Sebenarnya apa yang ada dalam pikiranmu? “ ibu sepertinya  menahan tangis dan gundahnya selama ini.”kalau seperti ini terus, aku minta kita berpisah!” dengan nada sedikit keras ibu mengatakan itu. Tak disangka, bukannya tergerak, sang ayah malah mengambil vas bunga dan memukulkan vas itu ke kepala ibu. Ibupun jatuh tersungkur. Dan mereka tak menduga anak mereka, Seira melihat itu semua. Ibu yang dalam keadaan sekarat memanggil seira. “ Seira ibu mohon.... tolong... bunuh ayahmu. Ini permintaan terakhir ibu....” setelah berkata itu ibu menghembuskan napas terakhirnya. Seira hanya menangis dan bertekad Aku harus membunuh ayah.
         Esok paginya polisi sudah menangkap sang ayah, dan menjebloskan ia ke penjara. Karena ia terbukti sudah membunuh istrinya sendiri. Tapi itu tak membuat Seira puas. Ia ingin sekali membunuh ayahnya.
         Saat dalam penjara sang ayah sudah benar-benar merasa bersalah. Bahkan ia merubah sikapnya, ia menjadi orang yang baik seperti sedia kala, seperti sebelum ia dipecat. Namun apa daya, dendam Seira benar-benar telah merasuk hai kecilnya. Yang Seira inginkan hanyalah sang ibu kembali, atau membunuh sang ayah seperti perintah ibunya sebelum beliau meninggal dengan tragis. Tapi itu semua tak mungkin dikejakan sang ayah, dia tak punya kekuatan apapun untuk menghidupkan kembali sang istri.
         Pada suatu malam Seira sudah duduk bersama seorang laki-laki dewasa. Dan diapun berlagak manis di depannya. Namun semua berubah, laki-laki tadi merasa sangat pusing dan akhirnya ambruk. Dia tidak pingsan, bahkan bisa dikatakan sadar 100%. Tanpa  disangka, Seira telah membiusnya dengan dosis yang sangat tinggi. Dan laki-laki itu melihat perubahan wajah Seira, sebelunya ia sangatlah baik tapi kini wajahnya memancarkan aura hitam, kalau bisa dikata aura membunuh yang sadis serta beringas dan kejam. Seira hanya terdiam sesaat, lalu Seira mengambil sebuah pisau dapur dan memotong kaki laki-laki tadi. Sang laki-laki yang mulutnya sudah diplester, tak bisa berbuat apa-apa tangan dan kakinya pun diikat. Dia hanya menampakan pandangan takut dan pasrah. Tak disangka ternyata Seira tak hanya memotong kakinya, dia melanjutkan ke tangan, badan dan bagian tubuh lainnya hingga yang bersangkutan tewas. Dan saat membunuh Seira selalu berkata “kau harus mati! Kau harus mati!” dengan ketus dan tanpa ekspresi. Dan perlu diketahui laki-laki tadi adalah seorang om-om mesum. Setelah itu ia menempatkan potongan-potongan itu ke plastik hitam dan esoknya ia membakarnya di pembuangan sampah di samping apartemennya. Dia melakukan itu dengan wajah tenang, sehingga para polisi tak dapat mengiranya.

         Di hari yang lain, Seira jugamembunuh 2 laki-laki yang diketahui sebagai pencuri dan pembunuh. Dengan hari yang berbeda. Tapi, dengan modus yang sama dengan laki-laki pertama. Dan setelah itu membakar mayat-mayat mereka di pembuangan sampah dengan wajah tenang dan terkesan biasa. Sehingga polisi benar-benar tak dapat menuduhnya.

         2 tahun berlalu, sang ayahpun bebas dari penjara. “Seira maafkan ayah. Ayah berjanji akan berubah menjadi ayah yang dulu, sebelum ayah dipecat.” dengan tangis dan memeluk anak semata wayangnya. Seira pun tak bisa membendung tangisnya, dia menangis di pelukan sang ayah. Tapi tetap tak berkata apa-apa.
         Semua berubah hanya dalam beberapa jam! Sang ayah sudah masuk perangkap Seira. Dia telah terbius, dan telah diikat dengan kuat serta dalam keadaan mulut diplester. Wajah Seira pun tampak bengis dan kejam. ”Aku harus membunuhmu! Aku harus” ucapannya terdengar bengis dan dingin. Dia melangkah untuk mengambil pisau yang biasa ia gunakan untuk membunuh korbannya. Namun setelah ia ambil, dn ia telah siap membunuh sang ayah, tiba-tiba tubuh Seira bergetar kuat. Wajahnya pun berubah seketika dengan wajah sedih dan pilu. Dan rak bisa dipungkiri Seira menangis keras. Tanpa sadar ia juga menjatuhkan pisau yang telah digenggamnya. “aku tak bisa! Aku benar-benar tak bisa! Tapi ini adalah perintah ibu. Aku harus membunuhayah.” terdengar miris dan sangat menyedihkan, bahkan Seira pun memegang dadanya yang terasa sesak. Ddenan keadaan itu, tiba-tiba tangan ayah menyentuh lembut tangan Seira, dan menganggukkan kepala seperti ingin berkata “lakukanlah”.
         Seirapun mengambil pisaunya, dan mulai memotong kaki sang ayah. Sang ayah hanya diam, dia terlihat sangat kesakitan. Tapi siapa sangka, Seira yang memotong tubuh ayahnya juga menangis dan memegang dadanya, ia seperti ikut merasakan kesakitan ayahnya. Dan akhirnya ayahnya sudah terpotong semuanya. Hingga bagian yang terkecil. Tapi Seira benar-benar menangis.
         Esoknya ia membuang plastik hitam yang berisi potongan tubuh sang ayah ke temapt sampah tanpa membakarnya seperti biasa. Dan raut wajahnya pun terlihat kosong. Dan itu membuat polisi curiga.
         Benar saja, belum ada 24 jam Seira sudah dapat ditangkap polisi dan digiringnya ke kantor polisi. Di di masukkan penjara. Namun selama ia di penjara, ia selalu ingin melarikan diri. Tapi selalu keatahuan. Maka dari itu polisi segera mengganti selnya dengan sel khusus dan tersendiri atau bisa dibilang ruang isolasi. Setelah masuk ke ruangan itu seira duduk dilantainya yang kotor, dan penuh debu, tiba-tiba ia tersenyum, tapi tak lama senyumnya berubah jadi tangisan yang pilu,”ini adalah hukuman yang pantas, rasa sakit ini, ini adalah hukuman dari tuhan” dia berkata di sela tangisnya. Ia terlihat seperti seorang psikopat yang gila!

THE END

1 aku pulang


sumber: novel "aidoru no sekai ni yoroshiku -bunga sakura yang mekar do tokyo" by orihara ran
hope you enjoy it

whats time is it?

Popular Post

Total Tayangan Halaman

- Copyright © BBB -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -